GARUT – jelang musrenbang 2021 Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora)Kabupaten Garut adakan diskusi Forum Group Discussion (FGD) Pembangunan Olahraga Bersama Stakeholder Se Kabupaten Garut tentang pembangunan Olahraga bersama yang berlangsung di Hotel Santika Jalan Cipanas Baru Kecamatan Tarogong Kaler Garut. Selasa (10/3/2020).

Dalam kegiatan tersebut,selain Kadispora dan jajarannya hadir, Bupati Garut H Rudy Gunawan SH.,MH.,MP, Ketua Koni Garut Prof.dr H Abdusyi Syakur Amin,Ketua PSSI Garut Amirudin, jajaran stakeholder se Garut,dan para tamu undangan lainnya.

Sementara itu,disampaikan kepala dinas Pemuda dan olahraga (Kadispora) Kabupaten Garut Drs.H Kuswendi M.Si mengatakan,kegiatan koordinasi ini sangat penting untuk komunitas olahraga bersama stakeholder se Garut, semua diundang jangan sampai ada yang ketinggalan.” nah pak bupati kan barusan memberikan kesempatan seluas luasnya,sebesar besarnya nanti juga diverifikasi kembali tapi, paling tidak dengan cara ini untuk besok musrenbang, diharapkan mereka yang punya kegiatan itu bisa dimasukkan bila, sudah masuk besok itu, sehingga nanti secara globalnya bisa muncul anggaran yang betul betul hasil musrenbang.”ungkap Kuswendi. nah hari ini sepertinya khusus diskusi olahraga insyaallah kepentingan mereka itu dapat terakomodir untuk tahun 2021

Sementara untuk cabor cabor ini nanti dikoordinir oleh  Koni namun sekarang leading sektornya ada di dispora kemudian juga saya ingin mengakomodir seperti, ikatan guru olahraga (Igora)yang bernotabene itu kan sarjana olahraga, itu ada ratusan di Kabupaten Garut, dan kami juga pada kesempatan ini agar supaya Koni dan dispora itu betul betul memanfaatkan yang sejauh ini sudah koordinasi.

” Nanti Kami beri kesempatan untuk  perwakilan dari cabor seperti apa keinginan mereka karena, msnti itu kan masuk hibahnya ke Koni kemudian recordnya baru ke cabor kalau setelah masuk.”

Prestasi itu  harus didongkrak yang tentunya bahwa prestasi itu mahal. Oleh karena itu kita awali dari sisi anggaran karena, olahraga itu kan para atlet dari mulai sekarang itu sudah rebutan para juara di kabupaten lain mereka, berkeinginan untuk mendapatkannya. Nah oleh karena itu tentunya kita harus dari sejak awal ada semacam diklat lah, semacam diklat bagaimana mereka diurus sebagai mereka diberi uang saku, sehingga tidak lari, kira kira seperti itu.”terangnya.

Ditempat yang sama, ketua Komite Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut, Prof dr.Abdusy Syakur Amin turut menyampaikan,
Alhamdulillah kami sangat bahagia, senang sekali karena rasanya baru sekarang ini sebelum musrenbang kami di undang untuk melaksanakan diskusi yang dinilai sangat penting sekali karena, di situ akan ada penyampaian aspirasi yang tentunya menjadi harapan,cita cita, keinginan dan ekspektasi masalah olahraga terhadap program pembangunan olahraga.”ujar Syakur Amin

“dalam melaksanakan program pemerintah juga akan kami lihat bahwa, itu bukan hanya tanggung jawab Koni, tapi juga tanggung jawab pemerintah Kabupaten Garut juga yang lain seperti formi yang diketuai oleh ibu Diah, nah ini jadi menarik, kenapa, karena ini sangat penting supaya kita sama sama bisa memahami pemerintah tahu apa yang jadi hal harapan, kami akan sebutkan mulai divisi, misi, dan program kami kerjakan di masa yang akan datang.

Selanjutnya juga,masih kata Syakur, nah ini bentuk komunikasi yang intens karena ,ini tidak sesuai hari,dan mungkin hari besok ada yang kita sampaikan ditulis dan juga kita akan melakukan pengawasan yang tidak kalah menarik adalah undangan pak bupati untuk mengundang Koni dan cabor cabor melakukan diskusi dengan PUPR terkait pembangunan akuatik dan sepak bola, berharap ke depan ini suasana seperti terus dipelihara, dikembangkan. Jadi ada komunikasi yang baik sehingga  tidak ada yang namanya misskomunikasi contohnya, sekarang berarti harus bisa mengetahui bahwa Koni itu perbuatannya banyak dan itu tidak mengada ngada contoh ketika kita selesai porkab kan kita ingin Garut tuh sukses di porda karena porda adalah indikator pencapaian prestasi pembina olahraga di kabupaten karena, tingkat levelnya kan nasional di provinsi dari nasional.

“nah di situ kita tunjukkan bagaimana proses pemindahan dari Kabupaten Garut yang tidak instan, mulai dari kita pembibitan cari atlet di porkab dapat dilaporkan. Alhamdulillah dibeli pak bupati, pemda, kemudian berikutnya adalah babak  persiapan kenapa,karena kan anak anak akan menghadapi babak kualifikasi mamun tidak semua atlet yang ikut, boleh ikut porprov tapi tidak semua cabor, tidak semua itu bisa ikut.”pungkasnya.

“di program ada babak kualifikasi semua beban yang harus kita siapkan yaitu, latihan dan itu semua pakai biaya, yang dilatihnya berapa orang, ya banyak kapan porkab selesai oktober september kemudian kita biasanya berkualifikasi bulan Maret, april, mei berarti kita punya waktu tiga bulan untuk melakukan pelatihan dan itu semua butuh biaya.
Setelah anak anak ya kita pelihara jangan sampe mereka kemudian diambil sama kabupaten /kota lain .”pungkasnya

sumber : retorika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *